Manajemen Produksi Tanaman


Pengertian Manajemen Produksi Tanaman (AWA)

Pengertian Manajemen Produksi Tanaman

Pelajari power poin ini:  Pengertian MPT

Sejarah Manajemen Produksi

Sejarah manajemen produksi dimulai sejak 1764 saat James Watt menemukan mesin uap yang mengganti tenaga kerja manusia. Sejak itu produktivitas pabrik meningkat dengan pesat. Pada tahun 1776 Adam Smith menganjurkan peningkatan efisiensi dengan spesialisasi buruh. Dengan spesialisasi maka tugas dalam pabrik dipisahkan berdasarkan unit-unit tertentu dan setiap pekerja hanya mengerjakan tugas secara spesialis. Jadi misalkan pada kebun kelapa sawit, petugas pengendali gulma, hanya bertugas mengendalikan gulma dan tidak menjalankan tugas lain; petugas pemanen hanya bertugas memanen dan seterusnya. Jadi tidak ada lagi tugas serabutan; dimana petugas mengerjakan berbagai jenis pekerjaan. Masing-masing unit tugas ini dikerjakan oleh tenaga yang ahli dan terampil, sehingga menjadi spesialis. Sepesialisasi ini akan menurut Adam Smith akan meningkatkan keahlian & keterampilan buruh karena tugas dilakukan berulang, mengurangi kehilangan waktu bila ada perubahan aktivitas, dan mendorong penemuan peralatan untuk pekerjaan khusus yang digunakan tenaga spesialis. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1832 Charles Babbege mengusulkan agar tenaga kerja spesialis dibayar sesuai dengan keahlian. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan buruh dan mendorong peningkatan keahlian dan keterampilan.

Tahapan selanjutnya adalah pandangan Frederick W. Taylor, yang pada1911 mengemukakan perlunya penerapan ilmu pengetahuan dalam pengelolaan sistem produksi. Pada tahun 1930 Elton Mayo mengamati bahwa kepuasan kerja buruh merupakan faktor utama dalam kinerja. Karena itu kepuasan kerja buruh harus mendapat perhatian. Konsep ini disebut Humanizing the Work Place. Penerapan konsep ini adalah dengan: (1) Pekerja diawasi & diperhatikan untuk mengurangi hal tak bermanfaat; (2) Kebutuhan buruh diperhatikan; baik kebutuhan ekonominya maupun sosialnya. Sejak itu tingkah laku manusia dalam kekerjaan dipelajari dan berkembang menajdi bidang ilmu tersendiri.

Pada tahun 1946 komputer ditemukan. Hal ini membawa kemajuan besar dalam manajemen produksi, dimana perencanaan, penjadwalan, pengawasan, dan otomatisasi pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih baik.

Pada 1970, Manajemen Produksi berubah menjadi Manajemen Operasi, karena manajemen ini diterapkan tidak hanya untuk produksi barang, tetapi juga pengelolaan jasa. Fungsi operasi merupakan bagian dari “Strategi Usaha” suatu strategi yang menentukan dalam memenangkan persaingan. Sebelumnya digunakan “Strategi Bisnis”: yang penekanannya hanya pada pemasaran & keuangan perusahaan. Pada tahun 1980 berkembang konsep Factory Focus, dimana salah satu cara untuk memenangkan kompetisi adalah dengan memfokuskan seluruh sistem produksi dalam tugas-tugas yang terbatas secara tepat sesuai dengan strategi kompetisi dari perusahaan.

Perkembangan penting pada tahun 1990 adalah konsep keunggulan berdasarkan waktu (time based) sehingga memunculkan konsep just in time manajemen. Selain itu tada tahun ini juga berkembang konsep mutu yang melibatkan karyawan. Dalam konsep ini mutu produk menjadi tanggung jawab seluruh karyawan, bukan hanya tanggung jawab Manajer Mutu. Tahun 2000 mulai berkembang e-commerce dan Global enterprize yang berpengaruh pada Manajemen Produksi.

Pengertian Manajemen Produksi, Tanaman & Manajemen Produksi Tanaman

Manajemen Produksi adalah suatu pengelolaan (perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian) proses pengubahan/konversi dari sumberdaya yang merupakan input menjadi barang atau jasa (sebagai output) yang dilakukan oleh suatu organisasi berdasarkan tujuannya.

Tanaman adalah tumbuhan yang sudah dibudidayakan. Sedangkan Tanaman Pertanian adalah segala tanaman yang digunakan manusia untuk tujuan apapun, yang berfaedah yang secara ekonomi cocok dengan rencana kerja dan eksistensi manusia dan dikelola sampai tingkat tertentu. Produksi tanaman adalah pengelolaan tanaman yang bermanfaat. Ilmu yang mempelajari produksi tanaman adalah Agronomi. Sehingga Agronomi adalah ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi yang maksimum dan lestari. Secara lebih rinci Budidaya Tanaman adalah pengelolaan sumberdaya nabati dengan melakukan rekayasa terhadap lingkungan tumbuh, potensi genetik dan potensi fisiologinya dalam kegiatan produksi tanaman dan penanganan hasil dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, bahan baku industri, obat-obatan dan rempah, serta kenyamanan hidup. Orientasi budidaya tanaman adalah produksi maksimum dan mempertahankan sistem produksi yang berkelanjutan.

Dari pengertian mengenai tanaman dan budidaya tanaman tersebut maka, difinisi dari Manajemen Produksi Tanaman adalah sebagai berikut: Ilmu terapan yang menggabungkan fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatan budidaya tanaman untuk menghasilkan suatu produk baik berupa benih/bibit/bahan tanam, hasil tanaman (pangan, sandang, papan, bahan industri, bunga, getah, dsb.) maupun keindahan dan kenyamanan.

Random Fluctuation

Dalam mengelola suatu sistem produksi, ada hal yang harus mendapat perhatian serius, kalau tidak ingin usaha tadi gagal. Hal tersebut adalah Random Fluctuation, ialah adanya faktor yang selalu berubah, tidak diinginkan, tidak bisa/sukar dikendalikan, mempengaruhi secara acak proses produksi, dan seringkali menyebabkan output bisa berbeda dengan yang diinginkan. Hal ini terjadi karena Lingkungan sangat berpengaruh terhadap sistem. Contoh random fluctuation antara lain adalah fungsi2 lain dalam organisasi (fungsi pemasaran, keuangan, personalia dsb), lingkungan di luar perusahaan (Perturan pemerintah, Hukum, Kondisi sosial politik, Ekonomi, Perubahan selera konsumen, dsb.). Random Fluctuation ini hampir selalu terjadi, tetapi dapat dikurangi melalui usaha keras manajemen. Tugas kalian adalah mencari dan menganalisis Random fluctuation pada sistem produksi tanaman, serta mencoba merumuskan apa yang harus dilakukan manajemen untuk menghadapinya.

Sistem

Sistem adalah sekumpulan bagian yang mempunyai kaitan satu dengan yang lain, terorganisir, berinteraksi, yang secara bersama-sama bereaksi menurut pola tertentu terhadap input dengan tujuan menghasilkan output. Agribisnis adalah keseluruhan rangkaian pertanian komersial yang mencakup pengadaan dan pendistribusian sumberdaya, sarana produksi dan jasa, kegiatan produksi pertanian, penanganan, penyimpanan dan transformasi hasil, pemasaran hasil dan hasil olahan. Sedangkan Agroindustri adalah sub-sistem dari agribisnis yang mencakup kegiatan pasca panen dan pengolahan, penanganan, sortasi, pengkelasan, pengemasan, pemberian label dan penyimpanan yang terdapat dalam kegiatan transformasi produk dan pemasaran. Sistem Produksi Tanaman sebenarnya adalah Subsistem dari Sistem Agribisnis yang menyangkut pengorganisasian dalam produksi tanaman.

Ada perubahan paradigma dalam memandang sistem produksi tanaman: (1) Sistem produksi suatu jenis tanaman bukan hanya sekedar kemampuan untuk “menghasilkan sebanyak-banyaknya” atau sekedar pencapaian suatu target, (2) Pilihan tanaman yang akan diusahakan harus memperhatikan dan mengutamakan daya dukung sumber daya alam, keserasian dan kelestarian; (3) Prinsip dalam produksi harus berorientasi pasar.

Ada beberapa sistem produksi pertanian yang berkembang di Indonesia. Tugas kalian adalah mencari, memahami dan menganalisis sistem-sistem tersebut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya, serta penerapan sistem tersebut terkait dengan komoditas dan agroekologi.

Prinsip Produksi Tanaman

Prinsip produksi tanaman pada tingkat tanaman adalah meningkatkan kemampuan yang tinggi dari tanaman untuk menghasilkan fotosintat dan mengalokasikan sebagian besar fotosintat ke organ bernilai ekonomi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, proses fisiologi, teknik budidaya.

Dalam produksi tanaman untuk masa kini dan masa depan akan banyak hal yang harus dihadapi terkait dengan perubahan selera konsumen, kondisi sosial ekonomi, dan agroekologi. Tantangan yang harus dijawab oleh para ilmuwan pertanian:

1. Bagaimana menghasilkan produk pertanian dengan harga yang wajar bagi bagi populasi yang terus bertambah.

2. Bagaimana meningkatkan hasil per satuan luas (produktivitas); karena perluasan areal sudah semakin sulit.

3. Bagaimana menghasilkan lebih banyak produk pertanian dengan menggunakan air lebih sedikit.

4. Bagaimana menghasilkan produk pertanian yang lebih aman, bermutu dan bernilai bagi konsumen.

5. Bagaimana menghasilkan produk pertanian tanpa menurunkan potensi sumberdaya lahan dan lingkungan.

6. Bagaimana cara menjamin ketersediaan yang kontinyu produk pertanian yang secara alami bersifat musiman.

7. Bagaimana menghasilkan produk pertanian yang mensejahterakan petani.

8. Bagaimana meningkatkan daya saing global pertanian Indonesia. Seperti diuraikan di atas, dayasaing produk pertanian akan ditentukan oleh kuantitas, kualitas, keamanan, kontinyuitas pasokan, ketepatan delivery, kompetitif dalam harga, dan adanya traceability (6K+T).

Tugas kalian adalah mendalami prinsisp produksi tanaman dan mencoba menjawab tantangan di atas.


1 Comment so far
Leave a comment

Luar biasa. Kuliah MPT dirancang dengan sangat baik

Comment by Burhanudin Rabani




Leave a reply to Burhanudin Rabani Cancel reply